Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Krisis Mental Perempuan di Era Digital

FGD di Universitas PGRI Semarang pada Minggu, 7 Desember 2025, menegaskan bahwa isu kesehatan mental perempuan telah memasuki fase yang semakin mendesak. Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Wakil Ketua DPD RI, memaparkan bagaimana tekanan sosial, ekonomi, dan digital menciptakan beban ganda yang berujung pada kelelahan psikis berkepanjangan.

Dokumentasi visual FGD dapat dilihat pada bagian berikut ini.

📸 Dokumentasi Foto FGD (klik untuk membuka)
“Ekspektasi publik yang semakin kompleks membuat banyak perempuan mengalami work-life struggle, bukan lagi work-life balance,” ujar GKR Hemas.

Data SIMFONI PPA juga memperlihatkan tingginya kasus kekerasan: 1.141 laporan di Jawa Tengah hingga 2025, dengan 709 korban adalah perempuan.

Bagi pembaca yang ingin mendalami materi kebijakan dan data yang dipaparkan, materi lengkap FGD dapat diakses pada bagian berikut.

📂 Materi Paparan FGD (klik untuk membuka)

Dalam forum, GKR Hemas menyoroti hambatan pelaporan kekerasan, termasuk rasa takut, ketidakpastian, dan pengalaman ketidakadilan. Ia mendorong hadirnya sistem pelaporan yang aman dan responsif. Forum juga menekankan peran penting laki-laki dalam memahami perspektif perempuan agar kebijakan gender tidak berhenti pada tataran formal.

FGD ini ditutup dengan penegasan perlunya layanan pemulihan trauma, konseling, dan literasi digital sebagai fondasi ekosistem perlindungan perempuan di era kontemporer.

Posting Komentar

0 Komentar