Gamifikasi & AI: Cara Baru Guru Mengaktifkan Kelas
Semarang — Di tangan SLCC PGRI Jawa Tengah, pelatihan guru bukan lagi sesi mengantuk dengan slide penuh teori. Senin malam, 3 November 2025, ratusan guru dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Tengah memenuhi ruang Zoom. Nama-nama yang muncul bukan hanya dari Banyumas, tetapi juga Semarang, Pekalongan, Tegal, Pati, Solo, hingga Jepara. Mereka datang dengan harapan yang sama: menemukan cara agar kelas kembali hidup.
Ketika sesi dibuka dan demo dimulai, layar menampilkan seekor katak melompat dari satu batu ke batu berikutnya. Jika jawaban salah, katak itu terpeleset jatuh ke kolam — disambut gelak tawa peserta. Tidak ada lagi guru yang sekadar menjadi audiens. Mereka masuk ke dalam permainan yang diciptakan oleh diri mereka sendiri.
Pelatihan ini memperkenalkan Educaplay, platform edugame yang didukung fitur AI. Guru cukup mengetik judul materi, menentukan jenjang, dan dalam hitungan detik soal otomatis muncul dengan pilihan game yang seru: Froggy Jump, Word Search, Matching Game, dan beberapa mode kompetisi real-time yang menampilkan leaderboard kelas.
Gerakan perubahan yang lintas kabupaten, lintas budaya, lintas kurikulum
PGRI Jawa Tengah memahami betul: guru tidak butuh “training yang bagus di atas kertas”, mereka butuh pelatihan yang bisa langsung dipakai besok pagi di kelas. Itu sebabnya SLCC tidak pernah membatasi peserta hanya dari satu kota atau satu sekolah. Semangatnya adalah menyebarkan ilmu, bukan memonopoli akses.
Malam itu, guru-guru lintas daerah belajar dan tertawa bersama. Tidak ada senioritas. Tidak ada jurang teknologi. Yang ada hanya kolaborasi dan keberanian mencoba hal baru.
Mengapa event ini penting bagi Jawa Tengah?
Jawa Tengah memiliki ribuan sekolah dengan tantangan karakteristik yang berbeda: jaringan internet tidak merata, perangkat terbatas, dan budaya sekolah yang berbeda-beda. Namun satu kebutuhan sama: membuat pembelajaran bermakna. Pelatihan ini menjawab kebutuhan itu.
PGRI Jawa Tengah menempatkan pelatihan seperti ini sebagai bagian dari gerakan transformasi pembelajaran. Setiap guru yang mencoba 1 game di kelas, berarti satu kelas yang belajar dengan lebih hidup. Bila itu terjadi di 500 sekolah, gelombang perubahan akan terasa di seluruh provinsi.
Bukan lagi pelatihan. Ini gerakan.
Di akhir sesi, peserta melakukan refleksi. Hampir semua menuliskan hal yang sama: mereka terinspirasi dan siap mencoba di kelas esok hari. Itu kemenangan sejati pelatihan malam itu — bukan pada jumlah peserta, tetapi pada keberanian memulai.
Dalam wajah-wajah yang memenuhi layar Zoom, ada harapan baru: kelas yang aktif, siswa yang berani mencoba, dan guru yang tidak takut bereksperimen. SLCC PGRI Jawa Tengah telah membuktikan bahwa perubahan pendidikan tidak harus menunggu regulasi besar. Ia bisa dimulai dari permainan sederhana — dari satu guru, satu game, satu kelas.
Mulai dari satu game. Biarkan siswamu jatuh cinta pada proses belajar.

0 Komentar