Semarang – Ratusan guru dari berbagai daerah mengikuti Pelatihan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam Pembelajaran Mendalam yang diselenggarakan SLCC PGRI Jawa Tengah pada Jumat (8/8/2025) malam. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Achmad Buchori, S.Pd., M.Pd., pakar teknologi pembelajaran dari Universitas Negeri Semarang, yang memandu langsung praktik pembuatan Virtual Tour Pendidikan interaktif.
Dalam sesi pengantar, Prof. Buchori memaparkan bahwa integrasi AR dan VR dalam pembelajaran mampu menciptakan joyful learning yang selaras dengan konsep deep learning. “Dengan VR, siswa dapat berpetualang di ruang virtual, mengeksplorasi tempat atau objek pembelajaran tanpa harus hadir secara fisik. Misalnya, mengunjungi Candi Borobudur secara virtual sambil mempelajari sejarahnya,” jelasnya.
Materi pelatihan mencakup pengenalan konsep AR, VR, dan MR (Mixed Reality), pembuatan foto panorama 360°, unggah aset pembelajaran ke Theasys.io, penambahan hotspot interaktif, pengaturan skala objek, serta penambahan musik latar. Peserta juga diajak mempraktikkan penggunaan mode kacamata VR untuk pembelajaran interaktif.
Ketua penyelenggara sekaligus moderator, Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari upaya PGRI Jawa Tengah dalam mendukung guru menguasai teknologi pembelajaran terkini.
“Guru yang menguasai AR dan VR tidak hanya memperkaya metode mengajar, tetapi juga memberi pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa. Inilah yang kita dorong melalui program pelatihan ini,” ujar Dr. Saptono.
Peserta terlihat antusias saat mempraktikkan pembuatan virtual tour menggunakan foto panorama sekolah atau lingkungan masing-masing. Banyak yang mengapresiasi metode pembelajaran berbasis proyek ini karena langsung menghasilkan produk yang bisa dimanfaatkan untuk promosi sekolah maupun pembelajaran mata pelajaran tertentu.
Di akhir sesi, Prof. Buchori memberikan tantangan kepada peserta untuk menghasilkan dua produk: AR menggunakan Assembler EDU dan VR menggunakan Theasys.io, dengan tema bebas sesuai mata pelajaran. Hasil karya akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya melalui Google Classroom yang telah disediakan panitia.
Pelatihan ini menjadi bukti bahwa transformasi digital dalam pendidikan bukan lagi sekadar wacana, melainkan kebutuhan nyata. Dengan penguasaan teknologi AR dan VR, guru diharapkan mampu menciptakan kelas yang interaktif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman.
0 Komentar