Semarang – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan profesi guru dan layanan pendidikan melalui Rapat Koordinasi Tiga Biro Strategis, Rabu (21/5/2025). Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini melibatkan Biro Pengembangan Profesi, Biro Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta Biro Pembinaan dan Pengembangan PAUDNI, Pendidikan Khusus, dan Non Formal.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Muhdi, S.H., M.Hum., yang dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antarbiro untuk menghasilkan program yang berdampak nyata bagi dunia pendidikan.
"Tiga biro ini merupakan ujung tombak organisasi profesi. Pengembangan profesi guru, pembinaan PAUD, serta riset dan pengabdian masyarakat adalah pilar penting bagi kemajuan pendidikan di Indonesia,” tegasnya.
Muhdi menyoroti pentingnya sinergi antara kebijakan pusat, provinsi, dan daerah dalam perencanaan program. Ia mengajak semua biro untuk menyusun agenda yang tidak hanya responsif terhadap kebutuhan daerah, tetapi juga selaras dengan visi nasional.
“Saya berharap akan lahir program-program yang sinergis dan berkesinambungan, bukan hanya sekadar euforia lokal, tetapi punya basis riset dan visi jangka panjang,” ujarnya.
Dalam paparannya, Muhdi juga mengangkat urgensi profesionalisme guru dalam menyongsong perubahan regulasi pendidikan, khususnya terkait RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan revisi Undang-Undang Guru dan Dosen.
“Kami di PGRI dan ISPI sedang sangat fokus agar profesi guru mendapatkan pengakuan dan penghormatan yang layak. Guru yang kompeten, sejahtera, terlindungi, dan memiliki status yang jelas adalah kunci SDM unggul Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pendidikan berkualitas harus dimulai sejak usia dini. “Saat ini, PAUD menjadi bagian dari pendidikan wajib. Oleh karena itu, pengembangan PAUD harus menjadi prioritas agar generasi unggul bisa dibentuk sejak awal,” katanya. Dalam konteks ini, Biro PAUDNI diharapkan mampu merumuskan strategi pemberdayaan guru PAUD dan memperkuat kurikulum berbasis karakter dan kesiapan belajar.
Sementara itu, dalam sesi breakout room, masing-masing biro menggali isu strategis dan menetapkan arah kerja ke depan:
-
Biro Pengembangan Profesi, dipimpin oleh Dr. Katarina Herwanti, M.Pd., mendiskusikan rancangan program peningkatan kompetensi guru berbasis kebutuhan daerah dan digitalisasi pelatihan.
-
Biro Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, di bawah komando Dr. Hj. Listyaning Sumardiyani, M.Hum., menekankan pentingnya riset-riset aplikatif untuk menjawab tantangan nyata di sekolah, termasuk problem kekerasan, motivasi belajar rendah, dan eksklusi sosial.
-
Biro Pembinaan dan Pengembangan PAUDNI, yang diketuai Arum Purwanti, S.Pd.AUD., merancang roadmap pembinaan berkelanjutan untuk satuan PAUD dan lembaga pendidikan nonformal berbasis komunitas.
Muhdi juga mengingatkan tentang kebijakan terbaru terkait pencantuman gelar akademik. “Alhamdulillah, kini sudah ada Surat Edaran Kepala BKN Nomor 3 Tahun 2025 tentang pencantuman gelar bagi guru yang kuliah tanpa izin belajar. Ini perjuangan kita bersama,” ungkapnya.
Terkait isu mutasi, PGRI juga telah berhasil memperjuangkan penyederhanaan prosedur. “Mutasi antar sekolah dalam kabupaten untuk guru SD-SMP dan antar kabupaten untuk guru SMA-SMK kini bisa dilakukan tanpa harus menunggu izin pusat. Cukup lewat aplikasi dan kewenangan kepala daerah,” jelasnya.
Menutup arahannya, Muhdi mengajak seluruh pengurus biro dan peserta Rakor untuk membangun organisasi secara visioner dan berdampak. “PGRI akan dicintai jika kita mampu memberi manfaat nyata. Mari kita miliki tanggung jawab moral, tidak hanya karena kita senang berkumpul, tetapi karena kita ingin membangun pendidikan Indonesia lebih baik,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaboratif, Rapat Koordinasi ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi lahirnya program-program unggulan PGRI Jawa Tengah tahun 2025. Kolaborasi lintas biro yang berbasis riset dan kebutuhan riil di lapangan menjadi model organisasi profesi yang tangguh dan adaptif menghadapi tantangan zaman.
0 Komentar