Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ramadhan Bareng PGRI di Kota Pekalongan: Berbagi Takjil di Setiap Sudut Jalan

 

PEKALONGAN, Senin (10/4) Ramadhan bareng PGRI menghadirkan narasumber Ketua PGRI Kota Pekalongan Mabruri, S.Pd. Menurut Mabruri setiap tahunnya, warga Kota Pekalongan selalu menunggu momen Ramadan tiba, karena di sinilah mereka bisa merasakan nuansa yang berbeda dan penuh berkah. Sebagian dari mereka terutama yang muslim, menjalankan ibadah puasa dan beraktivitas di sekitar jam berbuka puasa.

Mabruri, S.Pd., Ketua PGRI Kota Pekalongan, menjelaskan bahwa hampir di setiap jalan di kampung atau jalan besar, warga Pekalongan membagikan takjil secara gratis. Apakah itu untuk perorangan, komunitas, atau sekolah, takjil selalu hadir. Bahkan, di sudut-sudut tempat itu, terdapat orang yang berbagi kebahagiaan dengan membagikan takjil, termasuk kepada mereka yang membutuhkan.

Hal menarik dari Kota Pekalongan adalah acara yang dinamakan Sabana Sabana, menjelang bulan Ramadan. Sebelum Ramadan, kota ini ramai lalu lintasnya, di mana ribuan orang datang untuk mengunjungi makam ulama hadis mati, Habib Ahmad. Setiap Nisfu Sya'ban, warga setempat membaca doa dan kemudian berziarah ke makamnya. Acara ini dihadiri oleh tamu dari seluruh Indonesia bahkan beberapa tamu dari Timur Tengah.

Saat memasuki bulan Ramadan, warga di Krapyak dan sekitarnya sudah mulai mencari ketan untuk membuat lopis. Mabruri, S.Pd. mengatakan bahwa pesanan beras ketan mencapai 230 kilogram, dan hanya satu rumah yang membuatnya. 

"Setiap rumah membuat lopis raksasa, yang tahun lalu beratnya mencapai 2,3 ton. Pemilihan daun pisang untuk membuat lopis pun tidak sembarang, harus yang berdaun klutuk agar lopis berwarna hijau," terang Mabruri, S.Pd.

Mabruri, S.Pd. menjelaskan bahwa tempatnya, Syawalan, diciptakan untuk menarik wisatawan, tetapi adat lahir dari masyarakat. Setelah melewati lebaran pertama, mereka merayakan hari kedua di mana warga Krapyak yang memang asli lahirnya syawalan. Pada hari kedelapan lebaran, warga kembali bersenang-senang. Ada yang percaya bahwa merayakan syawalan membawa keberkahan, dan beberapa warga dari Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Pemalang bahkan sengaja datang untuk mendapatkan potongan irisan lopis raksasa.

Potongan pertama lopis raksasa selalu jadi rebutan warga karena diyakini membawa berkah. Setelah potongan resmi dipotong oleh pak wali, para ulama membacakan doa, dan potongan pertama itu sering dibawa pulang oleh pendatang. Lopis raksasa yang beratnya mencapai beberapa ton, dipindahkan dan diarahkan oleh panitia dengan menggunakan kendaraan dan terkadang diiringi dengan arah-arakan dan bendera.

#PekalonganRamadan #SabanaSabana

Posting Komentar

0 Komentar