Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Masyarakat Kajen Lakukan Kegiatan Keagamaan dan Sosial yang Beragam

 

KAJEN Senin (10/4) - Ketua PGRI Kabupaten Pekalongan, Rejo Herbeno, S.IP., MSi menjadi narasumber dalam acara Bincang Ramadhan Bareng PGRI. Dalam acara tersebut, Herbeno menyampaikan bahwa menjelang bulan Ramadan, masyarakat di Kabupaten Pekalongan mempersiapkan diri untuk menyambut momen suci tersebut dengan berbagai cara. Ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan selama bulan suci Ramadan, mulai dari kegiatan keagamaan hingga kegiatan sosial.

Herbeno juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Pekalongan, masyarakat biasanya melakukan kegiatan keagamaan seperti mengaji, berpuasa, dan melaksanakan shalat tarawih di masjid atau mushola. Selain itu, banyak juga kegiatan sosial yang dilakukan, seperti memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, serta kegiatan berbagi makanan dan minuman untuk berbuka puasa bersama.

Acara Bincang Ramadhan Bareng PGRI ini diadakan untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan selama bulan suci Ramadan. Diharapkan dengan adanya acara ini, masyarakat dapat lebih memahami dan mengetahui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat selama bulan suci Ramadan.

"Menjadi kerinduannya adalah ketika nanti Idul Fitri itu ditunggu-tunggu lupis raksasa ya, Pak," ujar Ketua PGRI Kabupaten Pekalongan, Rejo Herbeno, S.IP., MSi.

Ia mengungkapkan kerinduannya akan Idul Fitri dan hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan selama Ramadan.

Salah satu kebiasaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Pekalongan menjelang Ramadan adalah nyadran. Kegiatan ini dilakukan pada bulan sebelum Ramadan. Seluruh masyarakat desa berkumpul dan membawa tumpeng atau golongan yang kemudian dikuburkan. Setelah itu, mereka melakukan doa bersama dan kerja bakti membersihkan kuburan. Kegiatan ini diakhiri dengan makan bersama.

Selain nyadran, ada juga kebiasaan nyekar yang dilakukan sehari sebelum Ramadan. Kegiatan ini membuat Kabupaten Pekalongan ramai oleh mobil-mobil yang datang dari luar Kabupaten. Seluruh keluarga berkumpul untuk melakukan nyekar.

Selama Ramadan, kegiatan keagamaan seperti tadarus dan bangun sahur juga dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan. Tadarus dilakukan bersama-sama di masjid atau rumah warga, sedangkan bangun sahur biasanya dilakukan sebelum waktu subuh dan diiringi dengan suara adzan.

Kendati begitu, ada kebiasaan lain yang unik dilakukan oleh masyarakat Pekalongan menjelang Ramadan. Mereka melakukan kenduri atau doa bersama yang disebut munggah. Kegiatan ini dilakukan sebelum dan sesudah Ramadan. Sebelum Ramadan, masyarakat Kabupaten Pekalongan mengirim doa bersama untuk leluhur mereka yang sudah tidak ada. Mereka juga melakukan ziarah ke makam keluarga dengan membawa kembang. Di pasar kembang cilik dan pasar kembang gede, masyarakat dapat membeli berbagai jenis kembang untuk diletakkan di kuburan.

Selain itu, ada pula kebiasaan mengganti nisan pada saat lebaran. Kegiatan ini biasanya dilakukan sebelum lebaran, di mana masyarakat dapat membeli berbagai jenis nisan yang terbuat dari kayu atau batu.

"Sekarang sudah ada Pasar Kembang cilik dan Pasar Kembang gede. Di pasar itu, pasti menjual kembang-kembang yang dibawa ke kubur. Selain itu, juga dijual berbagai pernak-pernik lebaran, termasuk lampu lampion," jelas Rejo Herbeno, S.IP., MSi.

Namun, meski banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang bersifat kerumunan dan menghindari kerumunan yang tidak perlu.

#RamadanPekalongan #KegiatanKeagamaan #KegiatanSosial #ProtokolKesehatan

Posting Komentar

0 Komentar