Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Drs. Jumanto, M.Pd : Meningkatkan Kebersamaan Melalui Tradisi dan Kuliner Khas

REMBANG - Rabu (5/4) Bincang Ramadhan Bareng PGRI Jawa Tengah menghadirkan Drs. Jumanto, M.Pd Ketua PGRI Kabupaten Rembang. Menurut Jumanto, Ramadhan merupakan bulan suci yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selama sebulan penuh, umat Muslim berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk penghormatan dan peningkatan spiritualitas. Di Indonesia, Ramadan selalu identik dengan kegiatan berbagi, berceramah, dan ritual-ritual agama yang dilaksanakan bersama. Salah satu acara yang selalu dinanti adalah kegiatan di 10 malam terakhir, dimana masyarakat berbondong-bondong untuk beribadah dan menjalankan ritual-ritual agama.

"Salah satu daerah di Rembang tepatnya di Lasem memiliki tradisi bangun sahur di 10 malam terakhir Ramadan yang sekarang telah berkembang menjadi festival musik jalanan. Makanan khas Lasem adalah ikan masak kuning dan opor ayam yang dijual di tepi jalan sawah. Rembang memiliki pantai yang panjang sepanjang 61 kilometer dan memiliki tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi saat liburan Lebaran," terang Jumanto

Dalam rangka memperingati bulan Ramadhan, PGRI Jawa Tengah mengadakan acara "Bincang Ramadhan Bareng PGRI Jawa Tengah" dengan menghadirkan Drs. Jumanto, M.Pd Ketua PGRI Kabupaten Rembang sebagai narasumber. Drs. Jumanto mengungkapkan bahwa di Kabupaten Rembang, 10 malam terakhir Ramadan selalu diisi dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Salah satu kegiatan yang terkenal adalah "membangunkan di masa-masa akan sahur oleh masyarakat", dimana masyarakat berkeliling menggunakan truk untuk membangunkan warga yang akan melaksanakan sahur.

"Namun, karena adanya pandemi COVID-19, kegiatan tersebut mengalami perubahan. Kegiatan dilakukan di taman rekreasi Kartini dengan panggung dan penampilan grup-grup anak muda yang berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Rembang. Kegiatan ini dilakukan tanpa menggunakan alat elektrik dan tetap mengutamakan tradisi dan kesederhanaan," Drs. Jumanto, M.Pd Ketua PGRI Kabupaten Rembang

Selain kegiatan di 10 malam terakhir Ramadhan, Kabupaten Rembang juga memiliki tradisi dan kuliner khas yang menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah nyadran, yaitu tradisi bersih desa yang dilakukan sebelum Ramadan. Tradisi ini berasal dari pengaruh dari China dan Kamboja, yang mengajarkan masyarakat untuk bersih-bersih desa dan saling berbagi.

Kuliner khas Kabupaten Rembang yang terkenal adalah ikan masak kuning, pindang, dan opor ayam yang disajikan dengan lontong tuyuhan. Kuliner-kuliner ini biasanya dijual di pinggir jalan atau di tempat terbuka seperti di tengah sawah. Selain itu, Kabupaten Rembang juga memiliki wisata alam yang menarik seperti Pantai Tambakrejo, Telaga Ngebel, dan Air Terjun Gedong Songo.

Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah dapat semakin ditingkatkan. Selain itu, dengan memperkenalkan tradisi dan kuliner khas daerah, diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan semacam ini sebaiknya terus didukung dan dipromosikan agar dapat diikuti oleh lebih banyak orang dan semakin memperkaya keanekaragaman budaya di Indonesia. 

Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., selaku ketua panitia bincang Ramadhan bareng PGRI Jawa Tengah menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk memeriahkan bulan Ramadhan melalui talkshow yang berisi kegiatan berbagi, tradisi agama seperti khotmil Quran, Tarawih, Qiyamul Lail, dan Istighosah, serta memperkenalkan kuliner khas bulan Ramadhan dan tempat wisata di Jawa Tengah. @Sapt

#Ramadan #TradisiKhas #KulinerKhas #IndonesiaBudaya

Posting Komentar

0 Komentar