Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

PGRI Bertransformasi, Tampilkan Wajah Organisasi Prosesi

Dari Konkerkab PGRI Pekalongan MB XXII Tahun 2022 
Penghargaan Bagi PGRI Kabupaten Pekalongan  Sebagai PGRI Yang Tertib  Pengelolaan Administrasi Dan Keuangan
Kebutuhan Guru Harus Terpenuhi Dan Pendidikan Harus Dikelola Dengan Baik Agar Dapat Mewujudkan SDM Unggul
Kajen, Pekalongan-Kominfo PGRI Jateng. Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, saat ini bangsa Indonesia  memiliki bonus demografi, bonus digital, dan bonus keindonesiaan yang harus dikelola dengan baik. Kuncinya ada pada guru dan pendidikan. Untuk itu kebutuhan guru harus terpenuhi dan pendidikan harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan SDM Unggul. 

Demikian antara lain diungkapkan Ketua PGRI Jateng, Dr. Muhdi SH MHum saat memberi sambutan pada Konkerkab PGRI Kabupaten Pekalongan, di gedung PGRI setempat, Kamis (9/6). 

Dr. Muhdi juga menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Pekalongan yang telah menerima dan mengangkat 1.104 guru ASN P3K dari  kuota. 2.495. “Kami mohon kekurangan 1.391 diajukan tahun 2022 ini karena mulai 28 November 2023 tenaga honorer akan dihapus sesuai PermenPAN RB nomor B.185/SM.02.03/2022 tanggal 31 Mei 2022”, jelas Dr. Muhdi. Selain itu diharapkan juga agar pemerintah mengangkat honorer tenaga kependidikan untuk formasi ASN PPPK tahun 2022.

Dr. Muhdi selanjutnya mengungkapkan berbagai upaya perjuangan PGRI untuk kepentingan para guru, dan kemajuan kependidikan. Diungkapkan juga tentang kelahiran PGRI pada 25 November 1945 yang kemudian ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun.

Selanjutnya, kepada pengurus PGRI, Dr. Muhdi berharap agar PGRI mampu bertransformasi dan menampilkan wajah organisasi profesi melalui berbagai kegiatan peningkatan mutu profesi  guru. 

“Kita harus selalu beradaptasi terhadap perubahan”, tegas Dr Muhdi.

Sementara itu Ketua PGRI Kabupaten Pekalongan, Rejo Harbeno mengungkapkan sejumlah kegiatan yang telah ia lakukan, diataranya menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengadaan rumah murah dan layak bagi guru, kerja sama dengan Upgris untuk peningkatan mutu profesi guru, pemberdayaan SLCC dan APKS, pembentukan Satgas PGRI, dan kegiatan lainya.

Diungkapkan juga bahwa PGRI Kabupaten Pekalongan mendapat penghargaan dari PB PGRI dan PGRI Provinsi sebagai PGRI yang tertib dalam pengelolaan administrasi dan keuangan. 

Bupati Pekalongan, Fadia A Rafiq, SE, MM yang juga mengenakan seragam PGRI batik Kusuma bangsa dalam sambutannya menyatakan sangat memperhatikan para guru dan pendidikan. Karena itu bupati berharap Konferensi Kerja PGRI ini dapat menghasilkan ide-ide luar biasa untuk membangun pendidikan di kabupaten Pekalongan menjadi lebih baik. 

Diharapkan juga agar semua anak di Kabupaten Pekalongan memperoleh pendidikan dengan baik.

“Jangan ada anak yang tidak bisa sekolah. Oleh karena itu, selain menggratiskan semua sekolah negeri di Pekalongan kami juga membantu pakaian seragam untuk anak-anak yang tidak mampu”, jelasnya. Kepada para guru, Bupati Fadia juga minta agar akhlak anak-anak dibina dengan baik. (pur/wis).

Posting Komentar

0 Komentar