Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ribuan Guru Ikuti Pelatihan IKM di SLCC PGRI Jawa Tengah

 

Semarang, Kominfo PGRI Jateng – Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah Dr. H. Muhdi, SH., MHum. membuka pelatihan bagi 1.115 bapak ibu guru di Smart Learning & Character Center PGRI Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (9/5). Pelatihan 32 jp dengan pola Syncronous dan Asyncronous tersebut melatih peserta pelatihan untuk mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik. Penanggung jawab pelatihan Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si. menjelaskan bahwa Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dilaksanakan secara Syncronus dilakukan pada tanggal 9, 16, 23 Juni dan 30 Juni 2022 dan Pendampingan penyelesaian tugas secara Asyncronus dijadwalkan dari 9 Mei s/d 30 Juni 2022.

"Maksud diadakannya pelatihan ini adalah mendukung implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan mulai Juli 2022. Pada akhir pelatihan seluruh peserta diharapkan memahami Paradigma Baru Pembelajaran, mampu menyusun Kurikulum Operasional Sekolah, mampu merancang pembelajaran MERRDEKA dan Asesmennya dan mampu merencang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila," ungkap Saptono.

Diungkapkan juga bahwa antusiasme guru untuk mengikuti pelatihan sangat tinggi hal ini dibuktikan dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari 1.115 orang guru dari pelbagai daerah.

"Dari jumlah peserta tersebut 81,6% adalah guru SD, 15,7% adalah guru SMP dan sisanya adalah guru SMA/SMK," rinci Saptono.

Pada kesempatan tersebut Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah Dr. H. Muhdi, SH., MHum mengungkapkan pelatihan tersebut sangat penting bagi PGRI sebagai organisasi profesi.

"Sejak kelahirannya komitmen PGRI adalah mempertahankan NKRI, memajukan pendidikan, memuliakan guru dan membantu kesulitan guru. Itulah sebabnya pelatihan seperti ini harus terus dilaksanakan," pesan Muhdi.

Dr. H. Muhdi, SH., MHum mengapresiasi kerja SLCC PGRI Jawa Tengah dan bapak ibu guru yang konsisten dalam belajar dan berbagi melalui pelatihan-pelatihan.

Baca juga : Kontribusi Nyata PGRI Jawa Tengah

Selanjutnya Muhdi menjelaskan bahwa bangsa Indonesia akan dipenuhi dengan janji kemerdekaannya yaitu negara yang adil, makmur dan sejahtera.

"Ciri-ciri Indonesia menjadi negara besar mulai nampak yaitu bonus demografi, bonus digital dan bonus keindonesia termasuk dalam profil pelajar Pancasila," terang Muhdi.

Menurut Muhdi Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan dapat mewujudkan 6 ciri utama profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

"Guru tidak hanya harus berprofil pelajar Pancasila tetapi juga harus bisa mengendarai (mengimplementasikan dengan baik) Kurikulum Merdeka. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya pelatihan ini," jelas Muhdi.

Selanjutnya Muhdi menambahkan bahwa dalam Kurikulum Merdeka berlandaskan Filosofi Ki Hadjar Dewantara untuk menghasilkan pelajar yang berprofil Pancasila sebuah generasi yang siap bertransformasi dengan perubahan jaman. Muhdi berharap pada tahun ajaran baru nantinya semua guru tidak berada dalam kebingungan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka seperti yang dialami ketika harus mengajar diawal pandemi Covid-19.

"Pada saat itu kita masih ingat bahwa para guru muda menjadi mentor sebaya bagi bapak ibu guru untuk melakukan digitaliasasi pembelajaran. Para guru muda tersebut kebanyakan adalah guru dengan status honorer," tandas Muhdi.

Para guru honorer menjadi pemungkin pelaksanaan pembelajaran meski dalam pandemi Covid-19 itulah sebabnya PGRI Jawa Tengah sangat komit dalam memperjuangkan nasib berupa pengakuan dan kesejahteraan. Muhdi menerangkan bahwa PGRI Jawa Tengah terus meminta kepada Mas Menteri (Nadiem Makarim) untuk memuliakan para guru.

Posting Komentar

0 Komentar