Kendal — Salah satu fungsi utama digelarnya pertemuan Paguyuban Keluarga Besar PGRI Jawa Tengah adalah menjaga agar niat awal organisasi tidak bergeser. Melalui forum paguyuban, komunikasi antara pengurus aktif dan para pendahulu tetap terjaga, sehingga nilai-nilai dasar organisasi dapat terus dipahami lintas generasi kepengurusan.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jawa Tengah yang juga Wakil Ketua Komite I DPD RI, Muhdi, dalam pertemuan Paguyuban Keluarga Besar PGRI Jateng yang digelar di kediaman Ketua Biro Pembinaan dan Pengembangan PAUDNI Pendidikan Khusus dan Pendidikan Nonformal PGRI Jateng, Arum Purwanti, S.Pd.AUD, di Kendal, Minggu, 28 Desember 2025.
“Dalam forum seperti ini, komunikasi bisa terus terbangun, baik antarpengurus maupun dengan pengurus sebelumnya. Agar, meminjam istilah Pak Bani, asbabun nuzul sebuah organisasi tetap dipahami, sehingga niat awal tidak bergeser,” ujar Muhdi.
Menurut Muhdi, kegiatan paguyuban tidak hanya berfungsi sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sarana untuk mengabarkan perkembangan organisasi kepada para pengurus terdahulu. Hal tersebut dinilai penting karena para senior tentu ingin mengetahui bagaimana organisasi yang pernah mereka kelola terus berkembang.
“Tidak ada yang sedang kita kerjakan hari ini tanpa pernah dikerjakan lebih dahulu oleh para pendahulu. Saya berharap, setelah menjadi pengurus, kita tidak melupakan jasa senior. Selain tidak baik secara etika, hal itu juga banyak menjadi pelajaran di organisasi lain,” tegasnya.
Lebih lanjut, Muhdi berpesan agar siapapun yang nantinya mengemban amanah kepengurusan PGRI Jawa Tengah tetap menjaga tradisi baik paguyuban. Dengan demikian, pengurus sebelumnya dapat melihat secara langsung perkembangan organisasi dan upaya-upaya yang telah mereka rintis dengan penuh dedikasi.
Sementara itu, tuan rumah kegiatan, Arum Purwanti, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran para pengurus serta mantan pengurus PGRI Jawa Tengah. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai sebuah kehormatan bagi keluarganya.
“Saya semalaman memantau prakiraan cuaca karena diramalkan hujan. Alhamdulillah, berkat doa Bapak dan Ibu semua, pagi ini cerah sehingga acara dapat berjalan lancar,” ungkap Arum.
Kegiatan paguyuban berlangsung dalam suasana hangat dan kekeluargaan, serta dimeriahkan penampilan Hexagone Band, grup musik anak muda yang sebagian personelnya merupakan mahasiswa Universitas Negeri Semarang dari jurusan Sendratasik.


.jpeg)
0 Komentar