Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nek Gurune Ora Beradaptasi, Itu Omong Kosong: Guru sebagai Pembelajar Sejati

UNGARAN – Dalam era yang penuh tantangan, seorang guru harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Perubahan tidak hanya terbatas pada materi keilmuan, tetapi juga melibatkan teknologi yang berkembang dengan pesat.

Pesan ini disampaikan oleh Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr H Muhdi SH MHum, dalam acara penutupan kegiatan Digital Literacy Training di PGRI Kabupaten Semarang yang berlangsung di SMP Negeri 2 Tengaran, Kabupaten Semarang, pada Sabtu, 2 September 2023.

"Kuncinya ada pada kata 'pembelajar sepanjang hayat' atau 'pembelajar sejati'. Jika seorang guru tidak menjadi pembelajar sejati, maka perkembangan murid akan terhambat. Jika guru tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, itu hanyalah omong kosong. Guru harus terus belajar dan beradaptasi," tegas Dr Muhdi.

Dr Muhdi menekankan bahwa guru harus terus menerus beradaptasi dengan perubahan, terutama di era disrupsi di mana perubahan terjadi dengan cepat. Untuk mengikuti perubahan peradaban ini, diperlukan kecepatan luar biasa. Selain guru, siswa juga harus cepat dalam menangkap perubahan karena merekalah yang akan menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

"Mulai dari TK dan SD, guru harus memperkuat dasar-dasar pendidikan. Namun, ketika siswa memasuki SMP, guru harus memperkenalkan mereka pada pembelajaran yang lebih terbuka. Guru bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan. Mereka menjadi penunjuk jalan. Terlebih jika siswa telah diperkenalkan dengan teknologi canggih, sumber pengetahuan bisa diakses tanpa batas," jelas Dr Muhdi.

Bonus Demografi: Peluang dan Tantangan

Dr Muhdi juga mengingatkan tentang potensi bonus demografi di Indonesia, yang bisa memiliki dampak positif atau negatif. Dengan jumlah pemuda terbesar di dunia, Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara kuat di tahun 2045. Namun, jika pemuda ini tidak mendapatkan pendidikan yang baik dan bimbingan yang tepat, dampaknya bisa negatif.

"Jika generasi muda kita tidak berkembang dan tidak mendapatkan pendidikan yang baik, maka meskipun memiliki jumlah pemuda terbanyak, kita tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai pendidik untuk menciptakan generasi yang unggul dan berkualitas," kata Dr Muhdi.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, yang juga merupakan Ketua PGRI Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo SH MH, Sekretaris PGRI Kabupaten Semarang Eko Lesmono SPd MPd, serta perwakilan anggota dan pengurus PGRI se-Kabupaten Semarang.

Posting Komentar

0 Komentar