Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Untuk Bantu Para Guru,PGRI Jateng Gelar TOT Menjadi Kreator Konten Merdeka

Semarang, Jumat (22/7) - Kominfo PGRI Jateng Pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka kini mulai diimplentasikan di sekolah-sekolah pada tahun pelajaran baru 2022/2023.

Meski demikian ketua PGRI Provinsi Jateng, Dr. H Muhdi SH MHum menyatakan belum semua guru memiliki kesiapan cukup untuk menerapkan kurikulum merdeka tersebut.

“Guru belum sepenuhnya siap, tetapi karena ini sudah menjadi kebijakan pemerintah ya guru harus mengikuti. Meski ada pilihan-pilihan yang harus disesuaikan dengan kondisi sekolah”, ungkapnya seusai membuka kegiatan Training of Trainers

Menjadi Kreator Konten Merdeka Belajar di Wisma P4G Upgris, Jl. Sriwijaya Semarang, Jumat (22/07). Drs Agung Purwoko MPd Ketua Biro Pengembangan Profesi PGRI Jateng selaku ketua Panitia pada kesempatan tersebut melaporkan kegiatan ini dikuti 90 peserta. 70 peserta berasal dari SLCC PGRI dan APKS Kabupaten/kota dan 20 dari Forum Guru Pena Literasi (FGPL) PGRI Jawa Tengah.

Agung yang juga Ketua APKS PGRI Jateng ini mengaku bangga bahwa SLCC PGRI yang rutin melalui program kamisan menjadi ujung tombak PGRI dalam pengembangan profesi guru. “Dan kini ditambah dengan FGPL PGRI”, ujarnya.

Baca juga : SLCC Latih Guru Kurikulum Merdeka

Melalui kegiatan ini Agung berharap para peserta nantinya bisa membentuk tim di daerah masing-masing untuk menyusun rencana tindak lanjut ke depan. Sehingga diharapkan guru-guru di Jawa Tengah mampu menjalankan kurikulum merdeka dengan baik dan menjadi kreator konten merdeka belajar di wilayah masing-masing.

“Kita juga akan mendorong APKS dan SLCC untuk pengembangan platform majalah digital. Selain tetap ada yang majalah cetak”, jelasnya.

Saat memberi sambutan pada acara tersebut, Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi mengaku mendapat WA dari guru-guru yang mengaku belum siap menjalankan kurikulum merdeka. Dengan kondisi tersebut maka seharusnya mereka perlu banyak mengikuti pelatihan tetapi uangnya tidak ada. Pemerintah hanya mampu melatih 10 % guru, lalu bagaiman yang 90 %?

“Untuk itu alternatifnya adalah dengan memanfaatkan teknologi. Karena itu kehadiran guru-guru kreator ini efeknya nanti akan sangat luar biasa”, ungkap Dr Muhdi. "Saatnya PGRI melalui SLCC dan APKS menjadi lebih nyata dalam pengembangan profesi guru”’ tambah Dr Muhdi.

Pada kesempatan tersebut, Dr Muhdi juga mengingatkan agar hati-hati dengan bonus demografi dan bonus digital. Para siswa harus dididik dengan baik, kalo tidak? Guru juga yang akan disalahkan nanti.

“Beban guru memang terlalu berat, tapi ini sudah jadi pilihan kita, maka mari lah kita lakukan yang
terbaik
untuk bangsa ini. Bangsa ini akan maju atau tidak, kuncinya adalah pendidikan dan guru”, ungkapnya.

Dr Muhdi berharap agar melalui kegiatan ini nantinya makin banyak guru-guru kreator, bukan saja untuk kebutuhan media pembelajaran, tetapi juga bisa memenuhi medsos dengan konten-konten yang mendidik, menginspirasi, dan memberi manfaat bagi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

“Manfaatkan platform digital utamanya untuk transformasi pembelajaran”, kata Dr Muhdi.

Dr Muhdi mengaku PGRI saat ini mengandalkan APKS dan SLCC untuk tunjukan wajah PGRI sebagai organisasi Profesi sesuai tujuan para pendiri PGRI, yakni untuk turut memajukan pendidikan. Mari kita pastikan PGRI Jateng adalah yang terdepan.

Dr Muhdi selanjutnya menginformasikan juga bahwa pada HUT PGRI tingkat nasional tahun ini akan digelar di Jateng.

“Ini nanti juga bisa kita gunakan untuk memamerkan hasil karya guru Jateng bagi guru-guru yang datang dari berbagai daerah di Indonesia”, harap Muhdi.

Nara Sumber pada kegiatan tersebut antara lain menghadirkan SLCC Dr Katarina Herwanti, MPd., Duta Rumah Belajar Kelik Yan Pradana, Asih Prihatin, dan Dr. Titi Priyatiningsih, APKS PGRI Jateng.

Baca juga : Merdeka Berkarya Berbagi Inspirasi dalam Kurikulum Merdeka

Nampak hadir dalam kegiatan tersebut Kasubag TU BPTIK Jateng, Kiamina Setyobudi, M.Pd, Wakil Ketua PGRI Jateng Rismono MPd, Sekretaris Umum Aris Munandar MPd, Wakil Sekretaris Dr Sapto Budoyo, Bendahara Dr Sri Suciati, Wk. Bendahara Muslih M.Acc dan Kominfo Dr Agus Wis.

Posting Komentar

0 Komentar