Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

PGRI Mampu Bertransformasi dan Tampil dengan Wajah Organisasi Profesi

Dari Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Banjarnegara Tahun Ketiga Masa Bakti XXIi
Noor Tamimi: Memperjuangkan Tunjangan Kesra untuk Wiyata Bhakti, nilainya 30 Milyar Tiap Tahun
Dr Muhdi: PGRI harus mampu bertransformasi untuk bisa menampilkan Wajah Organisasi Profesi melalui berbagai kegiatan pelatihan dan  peningkatan mutu profesi  guru

Banjarnegara, Selasa (5/7)-Kominfo PGRI Jateng. Setiap kali hadir di Banjarnegara, memori tentang almarhum Sulistiyo, selalu bergelayut di benak Ketua PGRI Jawa Tengah Dr H Muhdi SH MHum.

Dr. Muhdi mengungkapkan, Sulistiyo adalah sosok paling inspiratif baginya. 

"Sulistiyo adalah simbol anak desa yang bisa sukses dengan prestasi luar biasa. UU Guru dan Dosen sangat kental dengan peran besar beliau. Saat itu saya masih menjadi  juru ketik," kenang Dr. Muhdi. 

Untuk kepentingan guru, tambah Dr. Muhdi, Sulistiyo selalu ada, bahkan untuk memimpin demonstrasi sekalipun. Hal itu diungkapkan Dr Muhdi dalam Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Banjarnegara Tahun Ketiga Masa Bakti XXII, Selasa (5/7/2022) di gedung Rumah Guru PGRI Banjarnegara.

Dalam kesempatan itu, Dr Muhdi menandaskan, PGRI harus bisa menjadi rumah besar bagi para guru, sebagai tempat untuk mengembangkan keprofesian, sebagai tempat untuk berlindung dan berjuang, agar para guru bisa sejahtera dan terlindungi.

Dr Muhdi menyatakan, hanya karena gurulah pendidikan berjalan,  hanya karena guru, SDM unggul yang akan mengantarkan era Indonesia emas 2045 bisa tercapai. Dan hal ini harus menjadi komitmen kita PGRI, menjadi arah kegiatan, gerakan dan perjuangan PGRI di semua tingkatan.

Selanjutnya, kepada pengurus PGRI, Dr. Muhdi berharap agar PGRI mampu bertransformasi dan menampilkan wajah organisasi profesi melalui berbagai kegiatan peningkatan mutu profesi  guru. 

“Kita harus selalu beradaptasi terhadap perubahan, PGRI harus mengubah wajah agar terlihat lebih muda. Suasana dan kondisi gedung pertemuan baru ini juga harus dibarengi dengan semangat muda para pengurusnya", pungkas Dr Muhdi.

Sebelumnya, Ketua PGRI Banjarnegara Drs. Noor Tamami MPd. mengungkapkan, tahun-tahun mendatang akan lebih memajukan peran PGRI, karena dua tahun praktis cukup terhambat karena pandemi. 

"Advokasi akan terus kita kawal. Kita akan tuntaskan PPPK guru, setelah tahap 1 ada 901 guru. Kita juga terus memperjuangkan tunjangan Kesra untuk Wiyata Bhakti, nilainya 30 Milyar tiap tahun",  jelas Noor Tamimi

Noor Tamimi dalam kesempatan itu juga mengungkapkan berbagai kegiatan dan program PGRI Banjarnegara terkait untuk peningkatan profesionalisme guru dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Banjarnegara.

Sementara itu, Plt Kepala Dindikpora Banjarnegara Drs Agung Yusianto MSi mewakili Pj Bupati Banjarnegara yang berhalangan hadir berpesan agar guru harus mengikuti perkembangan jaman. 

"Era disrupsi menjadikan guru harus mengikuti perkembangan teknologi. Jangan menikmati zona nyaman. Saya mengakui dan mengapresiasi perjuangan PGRI," pesan Agung. 

Dalam Konker tersebut, selain pembahasan program kerja, juga diadakan bazar pameran karya guru. Diantaranya komoditas kopi, buku-buku, media pembelajaran dan aneka produk UKM. 

Ketua Bidang Organisasi PGRI Banjarnegara Sidik Wibowo SPd M.Ag selaku ketua panitia Konker mengungkapkan, diselenggarakannya bazar dalam rangka mengapresiasi karya para guru.

"Ternyata karya para guru luar biasa, dan sambutan para peserta Konker juga sangat positif. Mulai dari kopi khas Pagentan yang sudah mendunia dan karya buku-buku para guru luar biasa. Itu semua karya tangan-tangan kreatif para guru di Banjarnegara," jelas Sidik. (Heni/Wis)

Posting Komentar

0 Komentar