Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Doa Bersama pada HUT Ke-76 PGRI dan HGN 2021

 

Semarang, Kominfo PGRI Jateng Gelar Doa Bersama. Ditengah pandemi covid-19 yang semakin melandai, PGRI Jawa Tengah menggelar doa bersama, guna memohon kepada Tuhan YME agar pandemi covid-19 segera berakhir, agar para guru dapat melaksanakan tugas dengan baik, agar semua program dan kegiatan PGRI dalam memperjuangkan para guru berjalan lancar dan sukses, agar proses pendidikan berjalan normal sebagaimana mestinya, dan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan baik. Dan agar kita dapat menjalankan amar makruf nahi mungkar.

Demikian diungkapkan Ketua Panitia HUT Ke-76 PGRI dan HGN 2021, PGRI Jawa Tengah, Drs. Aris Munandar, M.Pd saat menyampaikan laporan dalam acara doa bersama di Balairung Upgris, Sabtu (20/11). 

Pada kesempatan yang sama, Ketua PGRI Jateng, Dr. Muhdi, SH, M.Hum mengungkapkan banyaknya guru yang meninggal dunia akibat pandemi covid-19. “kita doakan agar mereka yang meninggal dunia diberikan tempat terbaik oleh Allah SWT”, ungkapnya. 

Diungkapkan, PGRI bersama para guru telah berupaya turut mencegah menyebarnya pandemi covid-19, dengan berbagai kegiatan yang dilakukan terutama juga dengan mengikuti prokes.

 “Alhamdulillah, saat ini kondisinya sudah semakin baik dan sekolah juga sudah diijinkan menggelar PTM terbatas. Semoga hal ini terus bisa dilaksanakan dan ditingkatkan sehingga proses pendidikan akan berjalan normal kembali seperti yang kita inginkan bersama”, ungkapnya.

Dr. Muhdi mengungkapkan bahwa kita semua harus berikhtiar secara lahir tetapi juga tidak lupa unyuk senantiasa berdoa kepada Tuhan YME. 

“Untuk itu selain ikhtiar yang terus kita lakukan, hari ini kita menyelenggarakan doa bersama Kyai Asnawi, Pengasuh Ponpes Darun Na'im Al Mahbub , Durenan  Kudus, juga Fachrurrazi dari PGRI Provinsi Jawa Tengah”, ujar Dr. Muhdi menambahkan. 

Kyai Asnawi pada tausyiahnya mengungkapkan sebuah cerita ketika Jepang di bom oleh sekutu, bahwa yang ditanyakan bukan berapa tentara yang masih hidup, dan bukan yang lain, tetapi berapa guru yang masih hidup. Dan dengan guru-guru memiliki ilmu, Jepang bisa bangkit kembali menjadi negara yang maju. 

Kyai Asnawi menjelaskan bahwa ilmu itu adalah sesuatu yang tinggi nilainya. Ia mencontohkan, bahan baku hand phone (hp) yang tidak sampai 100 ribu bisa bernilai 6 juta  bahkan lebih karena di dalamnya ada ilmu yang bisa kita ambil manfaatnya.

"Manusia pun bisa menjadi mahal atau murah sangat tergantung dari manusianya.  Ketika manusia tidak ada ilmu dan tidak ada ibadahnya, maka ia tidak ada nilainya", tegasnya

Ia pun mengutip sebuah ayat Alqur’an yang artinya, “sungguh hanya Allah yang akan mampu membayar manuasia yang semua hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah”. 

Dikatakan juga, satu jengkal tanah di surga, lebih tinggi nilainya dari dunia dan seisinya. Dan guru yang ikhlas dalam bekerja adalah pangkat yang luar biasa. 

“Keikhlasan kita dari awal akan punya pengaruh ke anak cucu kita”, jelasnya. 

Acara doa bersama diikuti oleh para pengurus PGRI Provinsi Jawa Tengah bersama para pengurus PGRI Kabupaten/kota se Jawa Tengah, setelah sebelumnya mengikuti pembukaan final lomba dalam rangka HUT ke-76 PGRI dan HGN 2021. (pur)

Posting Komentar

0 Komentar