Semarang, 10 April 2025 – Dalam semangat Syawal 1446 Hijriah, PGRI Kabupaten Semarang menggelar acara Halalbihalal Keluarga Besar PGRI di Gedung PGRI Wujil, mengusung tema “Menguatkan Silaturahmi dan Sinergitas Menuju Pendidikan Berkualitas”. Acara ini dihadiri oleh Bupati Semarang, Ketua Komisi E DPRD, Plt Kepala Dinas Pendidikan, perwakilan DPRD, tokoh agama, serta ratusan guru dari berbagai jenjang pendidikan.
Dalam sambutannya, Ketua PGRI Kabupaten Semarang, Eko Lesmono, S.Pd., M.Pd., mengajak para guru untuk memperkokoh semangat organisasi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas mulia sebagai pendidik.
“Alhamdulillah, seluruh jajaran pengurus PGRI dari tingkat SD, SMP, MTS, SMA, dan SMK se-Kabupaten Semarang telah terbentuk dan aktif sejak Januari 2025,” ujar Eko.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh warga PGRI dan kelompok kerja yang telah membangun sinergi kuat di berbagai satuan pendidikan. Dalam suasana Idul Fitri, Eko mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dan menyampaikan harapan agar momen ini menjadi penguat silaturahmi serta peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Semarang.
Sambutan senada juga disampaikan oleh Ketua Komisi E DPRD Kabupaten Semarang, Drs. Pujo Pramujito, yang menyampaikan ucapan selamat Hari Raya dan memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh guru yang hadir.
Mewakili Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., juga menyampaikan ucapan Idul Fitri serta permohonan maaf atas segala kekurangan dalam pelayanan organisasi kepada anggota. Ia menjelaskan hikmah ayat Al-Qur’an QS. Ali Imran 133–134 yang dibacakan saat acara:
“Wasāri‘ū ilā maghfiratin min rabbikum… wal-‘āfīna ‘anin-nās… wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn.”
Ayat tersebut mengajarkan tentang pentingnya memaafkan dan berbuat baik sebagai wujud keimanan dan langkah menuju pengampunan Allah SWT. Dalam kesempatan itu, Saptono juga memaparkan sejumlah capaian PGRI Jawa Tengah serta komitmen organisasi untuk terus memperjuangkan kesejahteraan dan kompetensi guru.
Sementara itu, Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., menegaskan komitmennya terhadap integritas dan transparansi di dunia pendidikan.
“Semua harus berjalan sesuai aturan. Tidak ada titipan,” tegasnya terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Ia juga menekankan bahwa Pemkab Semarang tidak lagi merekrut guru atau karyawan honorer baru, sejalan dengan kebijakan nasional pengangkatan ASN dan PPPK. Dalam birokrasi, ia memastikan tidak ada praktik jual beli jabatan.
“Promosi dilakukan berdasarkan kompetensi, bukan transaksi,” ujar Bupati.
Terkait media sosial, ia juga menyampaikan kritik terhadap masyarakat yang hanya memviralkan jalan rusak tanpa mengangkat perbaikannya.
“Ini soal keadilan informasi,” tambahnya.
Halalbihalal ditutup dengan hikmah yang disampaikan oleh Dr. K.H. Fahrurozi, M.Pd. dari UIN Walisongo Semarang. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan menjauhi dosa sosial.
“Bertumpuk dosa kepada Allah bisa dihapus dengan satu kebaikan. Tapi bertumpuk kebaikan kepada manusia bisa terhapus hanya dengan satu kesalahan,” ungkapnya.
Fahrurozi juga menekankan bahwa mendidik dengan ikhlas dapat menjadi amal jariyah dan penggugur dosa, asal tidak diniatkan hanya karena gaji.
“Kalau memberi minum anjing saja bisa mengantar seseorang ke surga, apalagi seorang guru yang dengan ikhlas menanamkan ilmu kepada anak-anak bangsa,” pesannya.
Acara berlangsung hangat dan penuh makna, memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan pendidikan yang bersih, berintegritas, dan berkualitas di Kabupaten Semarang.
0 Komentar