SEMARANG — Kamis, 14 November 2024, Mega Novita, S.Si., M.Si., M.Nat.Sc., Ph.D., dalam acara "Ngobrol Update Seputar Pendidikan Bareng PGRI (NGOBRus)" yang bertema "Perubahan Iklim dan Climate Justice" menghadirkan perspektif baru tentang bagaimana pendidikan dapat memainkan peran penting dalam menghadapi krisis iklim.
Mega Novita menyampaikan bahwa perubahan iklim adalah isu global yang membutuhkan perhatian semua pihak, termasuk di bidang pendidikan. Ia menekankan pentingnya mengintegrasikan edukasi perubahan iklim dalam kurikulum sekolah.
"Pendidikan memiliki peran besar dalam meningkatkan kesadaran dan membentuk kebiasaan berkelanjutan pada generasi muda," jelasnya.
Menurut Mega, pendekatan pendidikan yang menekankan proyek-proyek praktis, seperti pemilahan sampah, teknologi ramah lingkungan, dan gaya hidup hemat energi, dapat membantu siswa menjadi lebih peka terhadap isu lingkungan. Selain itu, PGRI juga aktif mempromosikan gerakan climate justice dalam berbagai kegiatan internasional, termasuk di forum-forum seperti UNESCO dan acara global lainnya.
Mega juga berbagi pengalaman bahwa Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, khususnya bagi komunitas-komunitas yang bekerja di luar ruangan. Ia memperkirakan bahwa hingga tahun 2050, sekitar 250.000 orang di dunia akan terdampak oleh penyakit akibat perubahan iklim.
"Kita harus mulai dari sekarang dengan menyadarkan masyarakat melalui pendidikan, agar generasi kita lebih siap menghadapi tantangan ini," tambah Mega.
Dalam sambutan penutupnya, Mega menekankan bahwa PGRI berkomitmen untuk terus memperjuangkan integrasi edukasi perubahan iklim di sekolah-sekolah dan berharap semakin banyak tenaga pendidik yang terlibat dalam upaya ini.
0 Komentar