Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Masyarakat Lebih Memilih Sekolah Swasta yang Mahal

 

Kendal, 23 Juni 2023 - Dalam dunia pendidikan, tengah terjadi fenomena menarik di mana masyarakat lebih cenderung memilih menyekolahkan anaknya di sekolah swasta yang mahal daripada sekolah negeri yang biayanya lebih terjangkau. Fenomena ini menjadi sorotan utama dalam pertemuan Sosialisasi Perjuangan Organisasi dan Daspen PGRI Jawa Tengah yang diadakan di Kendal pada Jumat, 23 Juni 2023.

Menurut Dr Muhdi, Ketua PGRI Jawa Tengah, fenomena ini merupakan hal yang wajar dan merupakan dampak meningkatnya kesadaran orang tua akan pentingnya kualitas pendidikan bagi anak-anak mereka. Orang tua rela membayar lebih mahal hanya untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

"Sekolah baik itu yo larang. Mana ada sekolah baik yang murah," tegas Dr Muhdi saat ditemui dalam acara tersebut.

Meskipun Dr Muhdi tidak menampik meningkatnya minat masyarakat terhadap sekolah swasta, ia tetap berpendapat bahwa sekolah negeri tidak benar-benar kehilangan minat masyarakat. Ia menjelaskan bahwa orang tua mencari sekolah yang dapat memberikan nilai lebih bagi anak-anak mereka.

Dr Muhdi melanjutkan, mayoritas sekolah yang memberikan nilai lebih memang merupakan sekolah swasta. Hal ini disebabkan oleh biaya pendidikan yang mahal dan kemungkinan masih menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Di sisi lain, sekolah negeri hanya mengandalkan dana BOS dan terkadang dianggap gratis oleh masyarakat.

"Bagaimana sekolah negeri bisa bersaing dengan sekolah swasta? Sumber pendanaan mereka hanya dana BOS. Dana BOS itu hanya cukup untuk menjalankan operasional sekolah. Siapa yang akan membiayai 'nilai lebih' jika sekolah negeri diharapkan memiliki kualitas?" tambah Dr Muhdi.

Lebih lanjut, Dr Muhdi menyatakan bahwa jika pemerintah ingin mengembangkan sekolah negeri, mereka harus memberikan dana tambahan selain dana BOS. Jika pemerintah hanya memberikan dana minimal untuk operasional sekolah, maka perlu adanya regulasi yang memungkinkan sumbangan dari masyarakat masuk ke dalam sekolah.

"Jangan hanya menyebutnya 'sekolah gratis' dengan hanya dana BOS, namun juga menuntut kualitas," ujar Dr Muhdi, yang disambut tawa dari para hadirin.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua PGRI Jateng H Sakbani MH, Wakil Sekretaris PGRI Jateng Wahadi MPd, Ketua PGRI Kendal Supoyo SPd MSi beserta jajaran pengurus, Ketua-ketua PGRI Cabang se-Kabupaten Kendal, Ketua K3S se-Kabupaten Kendal, pengurus MKKS Kabupaten Kendal, Pengurus IGTKI Kabupaten Kendal, Pengurus IPPK Kabupaten Kendal, Koordinator PAUD/KB Kabupaten Kendal, dan Pengurus IGTKI Kecamatan se-Kabupaten Kendal. Para peserta dalam pertemuan tersebut berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah terhadap perkembangan sekolah negeri guna menjaga kualitas pendidikan yang merata.

Posting Komentar

0 Komentar