Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dr Muhdi: Guru TK-PAUD adalah Pemungkin bagi Generasi Pemasti Indonesia Emas

Semarang – Kominfo PGRI Jateng. Guru-guru yang bergerak dalam pendidikan di jenjang TK-PAUD adalah guru-guru yang akan menjadi pemungkin dan pemasti terbentuknya Generasi Emas pada tahun 2045 mendatang. Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr Muhdi, saat memberikan sambutan dalam “Konferensi Provinsi IX IGTKI PGRI Jawa Tengah”, yang digelar di LPMP Jateng, Sabtu 15 Oktober 2022.

“Guru TK-PAUD adalah pemimpin bagi Indonesia Emas. Karena anak-anak yang ada dalam didikannya yang saat ini berusia 6-7 tahun, pada tahun 2045, mereka akan menjadi pemuda saat Indonesia diproyeksikan menjadi negara 5 besar dunia,” tutur Dr Muhdi.

Oleh karena itulah, Dr Muhdi, menyatakan bahwa akan rugi besar bila pemerintah tidak memikirkan nasib guru-guru PAUD yang saat ini akan menjadi pencetak generasi emas. Guru-guru TK-PAUD—yang memberikan dasar karakter—inilah yang akan menentukan bagaimana kualitas generasi emas kita di masa mendatang.

“Perlu diingat, bonus demografi hanya dapat diraih melalui jalur pendidikan. Pendikan adalah cara terbaik mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Sekali lagi, pendidikan adalah pemungkin bagi kesuksesan dan keberhasilan kita semua,” tandas Dr Muhdi.

Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, dengan proyeksi adanya bonus demografi di masa mendatang, guru-guru TK-PAUD akan memiliki tugas lebih dalam lagi, yakni mulai mengajari siswa-siswanya untuk mampu menyatukan penguasan teknologi sederhana dalam kehidupan praktis keseharian. Hal semacam ini penting karena karakter generasi 5.0 akan terletak pada kemampuannya untuk mengaplikasikan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

“Anak-anak yang Ibu/Bapak didik saat ini adalah generasi yang akan hidup dalam peradaban 5.0. Mereka harus diajarkan sejak kecil bagaimana cara menyatukan teknologi untuk kehidupan mereka,” tandas Dr Muhdi.

Profesional

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Dr Uswatun Khasanah, dalam sambutannya menyinggung adanya kata “profesi” bagi guru dan tunjangan profesi yang mengikutinya.

Posting Komentar

0 Komentar