Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dari Bantuan Air Bersih Kepada Masyarakat Kabupaten Blora

Cepu, Infokom PGRI Jateng. Melalui bingkai yang sungguh apik, acara 'Penguatan PGRI oleh Ketua PGRI Jateng Dr. H Muhdi SH MHum kepada Pengurus Cabang PGRI se Kabupaten Blora digelar di SD Billingual Base School (BBS) Balun 3 Kecamatan Cepu, Selasa (27/10). Gelar acara penguatan PGRI Kab. Blora diawali dengan penyerahan secara simbolis bantuan 50 Tangki Air Bersih PGRI Jateng untuk Masyarakat Blora yang diterimakan kepada ketua PGRI Blora Sintong Joko Kusworo SPd.,  disaksikan oleh seluruh pengurus kabupaten dan Pengurus cabang se Kab. Blora,  ditandai dengan pemecahan kendi oleh Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi.

Dr Muhdi juga memberikan Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada pengurus PGRI Kabupaten Blora dan para pengurus cabang yang telah selesai menyelenggarakan konferensi cabang.

"Ada 16 cabang dan semua adalah pengurus baru untuk periode masa bakti XXII yang siap menerima pembekalan dan penguatan dari Ketua Provinsi", tegas Ketua PGRI Blora, Sintong  yang memandu acara tersebut.

Dalam Pembekalan dan penguatannya, Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi SH MHum menandaskan, semua pelaksanaan program kegiatan muaranya mestilah wajah organisasi harus lebih menonjol. Oleh katena itu, Dr Muhdi melanjutkan,  komitmen PGRI untuk memperjuangkan hak dan kepentingan guru harus terus diupayakan.

"Ini sesuai jati diri PGRI sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan dan organisasi ketenaga kerjaan",  Demikian diungkapkan ketua PGRI Jateng, Dr. H Muhdi, SH, MHum .

Dr. Muhdi selanjutnya menjelaskan adanya 4 tujuan PGRI sejak kelahiranya yang hingga kini terus diperjuangkan, yakni mempertahankan NKRI,  memajukan pendidikan, memuliakan guru, dan membantu kesulitan guru.

Terkait upaya memajukan pendidikan. Dr Muhdi menjelaskan saat ini bangsa kita sedang mengupayakan generasi unggul.  Terkait dengan terciptanya SDM Indonesia unggul dan PGRI sebagai organisasi profesi, maka Dr Muhdi juga menegaskan, agar segenap pengurus disetiap tingkatan,  harus memiliki profil pengurus PGRI  yang berakhlak mulia, kreatif, berjiwa gotong royong, berkebhinekaan Global, bernalar kritis serta mandiri

Pengurus PGRI, lanjut Muhdi juga harus memahami fungsi organisasi profesi sebagaimana diatur dalam passl 41 ayat (2) UU nomor 14 tahun 2005 yang harus kita perjuangkan bersama. 

"UUGD itu lahir karena perjuangan PGRI. Karena itu harus kita kawal implementasinya" tegas Muhdi

Diungkapkan lebih lanjut oleh Dr Muhdi, perjuangan-perjuangan PGRI diantaranya saat itu di kab.Purworejo yang memensiunkan guru berusia 56 th pensiun, perjuangan untuk memohon gaji 2x lipat, yang saat ini terealisir dengan tunjangan sertifikasi,  permasalahan Kekurangan guru di Jateng dan pengangkatan guru, perjuangan untuk Guru honorer dan lahirnya P3K,  permasalahan pendidikan yang terdampak pandemi, permadalahan PJJ, perjuangan bantuan Pulsa, dan perjuangan-perjuangan yang lain.

"Jateng bukan hanya tempat lahirnya PGRI,  tapi jg sebagai tempat penggodogan perjuangan", tegas Dr Muhdi.

Dalam situasi pandemi, Menurut Dr Muhdi,  pendidikan justru menjadi sektor yang paling terdampak. Untuk itu pihaknya juga telah menyiapkan  program-program PGRI diantaranya;   mempersiapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Diakui dalam bulan pertama para guru belum bisa maksimal untuk pembelajaran jarak jauh dengan daring. Tetapi pada bulan kedua sudah membaik,  meski tidak bisa menggantikan tatap muka.

Dr Muhdi juga menjelaskan program-program PGRI lainnya, seperti  pembuatan kurikulum konsep esensial bagi guru-guru Paud/ TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK dalam pembelajaran dimasa pandemi,  dan pemerintah juga mengeluarkan kurikulum adaptasi. Lebih lanjut Dr Muhdi juga menerangkan perangkat organisasi dan anak  lembaga yang dikelola PGRI Jateng yg menjadikan organisasi tetap eksis dan mandiri, antara lain adanya APKS PGRI,  PGRI-SLCC (Smart Learning Center and Character), LKBH PGRI, Yayasan Dana Setia Kawan Guru, Penerbitan PGRI Jateng, majalah organisasi Derap Guru, UPGRIS, dan lainnya, tegas Dr.Muhdi.

Acara Penguatan PGRI ditutup dengan penjelasan singkat tentang "Guru  harus paham tentang Hukum" yang disampaikan secara elegan oleh Wakil Sekretaris yang juga Ketua LKBH PGRI Jawa Tengah Dr. Sapto Budoyo SH MH. (Wis)

Posting Komentar

0 Komentar